Pemetaan Polygon Area Sawah Penerima Program Pompanisasi Menggunakan Aplikasi ArcGIS Field Maps
Cirebon,17 September 2024 — Tim dari BPSI Unggas Aneka Ternak melaksanakan pemetaan area sawah penerima program pompanisasi di Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, menggunakan aplikasi ArcGIS Field Maps. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi irigasi dan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Pemetaan pertama dilakukan pada Kelompok Tani Langgeng Jaya yang berlokasi di Desa Kanci Kulon. Kelompok ini menerima bantuan satu unit pompa berukuran 3 inci, yang digunakan untuk mengairi total area 35 hektare. Dari total tersebut, 27 hektare ditanami padi dan 8 hektare lainnya ditanami tebu. Setelah panen padi terakhir pada Agustus-September 2024, saat ini area tersebut ditanami kacang-kacangan sebagai rotasi tanaman karena padi memerlukan pasokan air yang lebih besar.
Selanjutnya, tim memetakan Kelompok Tani Balong Jaya dan Bakung Jaya di Desa Sidamulya. Kedua kelompok ini masing-masing menerima bantuan dua unit pompa dari dinas dan satu unit tambahan dari brigade, dengan seluruh pompa berukuran 3 inci. Balong Jaya memiliki luas tanam 14 hektare, sementara Bakung Jaya memiliki 23 hektare. Setelah panen padi pada Agustus-September 2024, kedua kelompok kini menanam kacang-kacangan dan jagung di area mereka.
Pada pemetaan berikutnya, Kelompok Tani Rengas Gede yang berlokasi di Desa Mertapada Wetan juga menerima bantuan satu unit pompa dari dinas dengan ukuran 3 inci. Kelompok ini mengelola lahan seluas 24 hektare yang seluruhnya ditanami padi, dengan panen terakhir pada Agustus-September 2024. Setelah itu, area tersebut ditanami kacang-kacangan.
Tim juga melakukan pemetaan di Kelompok Tani Sikuista Dukuh, Desa Buntet. Mereka menerima bantuan satu unit pompa dengan ukuran 3 inci. Dengan luas lahan 21 hektare, kelompok ini tetap menanam padi karena area sawahnya dekat dengan Sungai Dawuan Sela, yang memungkinkan sawah untuk masuk dalam kategori MT 3. Panen diperkirakan terjadi pada November 2024.
Selain itu, pemetaan dilakukan di Kelompok Tani Babadan dan Jaya Bakti di Desa Japura Bakti. Kelompok Tani Babadan memiliki lahan seluas 25 hektare, namun hanya 11 hektare yang bisa terairi karena lokasinya terpisah oleh perumahan dan tanaman tebu. Sawah ini saat ini dalam kondisi bera akibat kekeringan. Kelompok Tani Jaya Bakti mengelola 19 hektare lahan.
Terakhir, terdapat satu kelompok tani yang belum terdaftar secara resmi dalam Sistem Penyuluhan Pertanian (Simluhtan), yakni Kelompok Tani Astana Japura Maju. Berdasarkan nama ketua kelompok, kelompok ini disebut Lamaran, namun perlu dilakukan verifikasi lebih lanjut dengan pihak dinas, kodim, dan penyuluh untuk memastikan data sesuai dengan sistem yang ada.
Program pompanisasi ini diharapkan dapat mendukung petani dalam menghadapi tantangan irigasi dan membantu meningkatkan hasil panen di masa mendatang.